Ayah, Seorang yang Tangguh di Mataku

Ayah, Seorang yang Tangguh di Mataku

Ayah,
namamu menggetarkan uratku
baru sekarang aku tahu segala pengorbanan yang telah engkau beri
dimalammalam sunyi pula aku merenung diri
kebaikan macam apa yang bisa kuberi

Ayah,
namamu sangat harum kusematkan dalam ruang rindu
segala sesuatu engkau mencarinya demi anakmu ini
berkilokilo keringat engkau cucurkan setiap hari
untuk diriku, siapa lagi?

Ayah,
dibalik kulit yang telah kering, engkau terlalu tangguh buatku
tulangtulang dan tenaga yang melemah tiada menghalangi
gurat wajah yang tak asing dimataku kini
kupatri dalam sisasisa hidupku nanti
dan ijinkan aku membuatmu tersenyum suatu saat nanti

 Karanganyar, 8 Desember 2011

*) Ekohm Abiyasa

Video yang membuat airmataku jatuh,
 

Battle Poetry: Seperti Lelaguan

Battle Poetry: Seperti Lelaguan

mencintaimu, seperti mencintai sebuah lelaguan yang kusuka
ada geletar apa didalam darah
berdebardebar memunculkan gairah
tentang kerinduan yang terpendam ingin bersua

kadang dirimu terlalu asing
dan dalam hati tak yakin
seperti mengejar layanglayang yang terputus oleh persaingan
kapan rindu berkesudahan ?

mungkin kamu memang layang-layang itu
yang terputus.. kukejar.. dan ingin kumainkan kembali..
mungkin rindu itu sendiri adalah jelmaan lain dari layang-layang..
ditarik ulur..
kadang muncul.. kadang menghilang

aku hanya ingin berucap kata sederhana saja
"pulangkah engkau malam ini?"
keping rindu yang kau titipkan kemarin senja
belum tuntas kurenda tanpa ada kau disini


kemana lagi aku akan berpulang bila bukan pada dekapan tanganmu?
dalam waktu-waktu aku terus saja sibuk menduga-duga
apakah telah kau bentangkan tanganmu lebar-lebar menyambutku pulang?
karena rindu yang bertepuk sebelah tangan seperti kesepian kan?
 

malam siap menyambut kepulanganmu
begitu sunyi sesunyi hutan belantara
cekam yang ada, mengganggu tidur pulasku

dengan tangan terbuka pula ku rengkuh keringatmu
begitu redam rerinduan yang kurenda
tenggelam dalam hangat pelukmu
 

dan hujan yang turun membasahi halaman
turut menyaksikan keheningan malam yang kita buat
malam yang sunyi, malam yang hangat
kita resapkan rerinduan dalam mimpi yang berpagutan
 

Karanganyar, 4 Desember 2011

*) Uchie (tegak) -  Ekohm Abiyasa  (miring)

http://serampaikata.blogspot.com/2011/12/dirimu-seperti-lelaguan.html

 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. The Kalongs Family - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger